Rabu, 21 November 2012

sinkritisme dalam agama Kristen di Jawa



  1.  Adanya orang golongan tua yang masih mempercayai adanya mitos, selain itu adanya ruwetan di gereja, misalnya dengan adanya dulu kecilnya diberi nama paulina tapi karena waktu besar merasa bahwa nama itu tidak cocok dan merasa selalu sial maka oleh keluarga diganti namanya dan mengadakan acara untuk mengganti nama itu.
  2. Dalam sembahyang dan doa masih ada percampuran dengan budaya jawa, ada dengan menggunakan bahasa Jawa. Yaitu dengan mengucapkan pokok-pokok agama Kristen dengan bahasa jawa lalu berdoa dengan bahasa Jawa atau juga diubah menjadi bahasa Indonesia yang dapat diterima lebih cepat oleh masyarakat Indonesia. Misalnya doa Bapa Kami ”Bapa kami yang ada di surga, Dimuliakanlah nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu, Diatas bumi seperti di dalam surga, Berilah kami rejeki pada hari ini, Dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami, Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat, amin”, lalu begitu juga dengan Salam Maria bagi Katolik ”Salam Maria penuh rahmat, Tuhan serta-Mu, terpujilah Engkau diantara wanita dan trepujilah buah tubuh-Mu Yesus, Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin”
  3. Gereja sudah bercorak Jawa, tidak seperti di Roma karena gereja di Jawa sudah bercorak ke Jawaan. Begitu juga dengan media yang digunakan tiak sama dengan yang ada di Roma. Selain itu Alkitab juga dalam bahasa Indonesia yang digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar