Kristenisasi oleh
orang Eropa Non Gereja tokohnya adalah para pengelola perkebunan, adanya orang
swasta yang giat mengabarkan Injil, orang Eropa yang menikahi orang Jawa,
diantaranya yaitu Johanes Emde, Ny. Phillips, Ny. Oostrom, Ny. Lee Jolle,
selain itu juga ada Mr Anthing. Selain itu penyebaran agama Kristen juga
dilakukan dengan adanya perdagangan ke nusantara dengan membawa pengaruh agama
Kristen.
Bapa Emde, karena
adanya kunjungan dari Joseph Kam membangkitkan semangat misioner pada Emde,
sehingga ia mendirikan suatu perkumpulan p.I. (1815) dan mengadakan
pertemuan-pertemuan keagamaan di rumahnya. Kemudian Emde juga mendesak adanya
penerjemahan P.B. kedalam bahasa Jawa, tetapi belum selesai sudah di sita oleh
pemerintah, tapi sebagian dia menerima salinan tulisan tangan, sehingga dia
bersama keluarga menyebarkan selebaran-selebaran kepada orang-orang. Dia
menggabungkan erat-erat agama Kristen dengan kebudayaan Eropa, sehingga
dianggap sebagai kehidupan yang ke barat-baratan.
Mr. Anthing, dalam
pemikirannya Injil harus dikabarkan oleh orang-orang pribumi dengan cara
pribumi, oleh karena itu maka dia memelihara hubungan baik dengan tokoh-tokoh
Kristen Jawa Asli seperti Tunggul Wulung, Sadrach. Selain itu dia juga
mendirikan jemaat kecil di daerah sekitar Batavia, a.l. Kampung nSawah dan
Gunung Putri. Metode yang digunakan yaitu dengan Injil di bawakan sebagai suatu
”ilmu”.
Ny. Phillips, dalam
menyebarkan agama Kristen dengan membentuk Komite Kristenisasi, lalu pada tahun
1870 kedatangan Sadrach, lalu membangun rumah kebaktian
Ny. Oostrom, menyebarkan
agama Kristen di wilayah Banyumas, dimana agama Kristen yang diajarkan adalah
agama Orang Belanda (Kristen Londo), sehingga membuahkan hasil pada tahun 1868
yaitu dengan mempunyai 30 orang jemaah.
Ny.
Lee Jolle, menyebarkan
agama Kristen yaitu berawal dengan mengajarkan Injil pada pegawainya, dengan
pengajarannya tidak memaksakan kepada pegawainya untuk dapat mengikutinya atau
tidak yang terpenting yaitu dengan mengajarkan Injil kepada pegawainya, yang
tertarik silahkan dan yang tidak tertarikpun juga tidak memaksakan. Sehingga
sampai beliau membangun suatu gereja dari bambu, karena kerja kerasnya itu,
sehingga pada tahun 1855-1857 beliau membangun puluhan orang. Sehingga
mengadakan sekramen yang mendatangkan Hoezoo dari Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar