Rabu, 21 November 2012

A. Akulturasi Budaya Hindu Buddha dan Budaya Lokal Indonesia

Akulturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang langsung bertemu secara damai dan serasi. Kedua unsur kebudayaan yang bertemu hidupberdampingan dan saling mengisi, namun perpaduan tersebut tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kebudayaan. Indonesia. Jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Unsur-unsur kebudayaan tersebut diterima dan diolah serta disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan Pertama, masyarakat Indonesia memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia. Kedua, bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah Local Genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Seni Bangunan Munculnya budaya Hindu-Buddha (India) di Indonesia sangat besar pengaruhnya terhadap seni bangunan, terutama pada bangunan candi. Candi Hindu dan Buddha yang ditemukan di Indonesia pada dasarnya merupakan wujud akulturasi. Dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu dari bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Buddha, sehingga menjadi wujud sebuah candi. Seni Rupa/ Seni Lukis Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budhha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikadeng (Sulawesi Selatan). Pada Candi Borobudurtampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritasang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur umumnya menunjukkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia dan tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana. Seni Sastra Seni sastra India turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Saskreta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prsasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dengan bahasa Sanskreta sangat dominan terutama dalamistilah-istilah pemerintahan. Juga kitab-kitab kuno di Indonesia banyak yang mempergunakan bahasa Sanskreta. Kalender Wujud akulturasi kebudayaan Hindu ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah dengan diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India. Sistem kalender yang menggunakan tahun saka telah dipakai dalam sistem penanggalan. Disamping itu, ditemukan Candra Sangkala (kronogram) dalam usaha memperingati peristiwa sengan tahun atau kalender saka. Kepercayaan Filsafat Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme. Kemudian, mengakibatkan terjadinya akulturasi. Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia mengakibatkan terjadinya percampuran antara kedua kepercayaan itu, namun tidak meninggalkan kepercayaan asli Indonesia, terutama dilihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam. Sosial Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya, dalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta . Ekonomi Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar pengaruhnya dan tidak begitu banyak terjadi perubahan, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktivitas perekonomian melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha. Pemerintahan Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal sistem pemerintahan seorang kepala suku. Sistem pemerintahan seorang kepala suku berlangsung secara demokratis, dimana salah seorang kepala suku merupakan pimpinan yang dipilih dari kelompok sukunya, karena memiliki kelebihan dari anggota suku lain. Akan tetapi, setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala suku, melainkan seorang raja yang memerintah atas wilayah kerajaannya secara turun temurun. Bukan lagi ditentukan oleh kemampuan, melainkan keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar