sinkritisme dalam agama Kristen di Jawa
- Adanya
orang golongan tua yang masih mempercayai adanya mitos, selain itu adanya ruwetan
di gereja, misalnya dengan adanya dulu kecilnya diberi nama paulina tapi karena
waktu besar merasa bahwa nama itu tidak cocok dan merasa selalu sial maka oleh
keluarga diganti namanya dan mengadakan acara untuk mengganti nama itu.
- Dalam
sembahyang dan doa masih ada percampuran dengan budaya jawa, ada dengan menggunakan
bahasa Jawa. Yaitu dengan mengucapkan pokok-pokok agama Kristen dengan bahasa
jawa lalu berdoa dengan bahasa Jawa atau juga diubah menjadi bahasa Indonesia
yang dapat diterima lebih cepat oleh masyarakat Indonesia. Misalnya doa Bapa
Kami ”Bapa kami yang ada di surga,
Dimuliakanlah nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu, Diatas bumi
seperti di dalam surga, Berilah kami rejeki pada hari ini, Dan ampunilah
kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami, Dan
janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang
jahat, amin”, lalu begitu juga dengan Salam Maria bagi Katolik ”Salam Maria penuh rahmat, Tuhan serta-Mu,
terpujilah Engkau diantara wanita dan trepujilah buah tubuh-Mu Yesus, Santa
Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami
mati. Amin”
- Gereja
sudah bercorak Jawa, tidak seperti di Roma karena gereja di Jawa sudah bercorak
ke Jawaan. Begitu juga dengan media yang digunakan tiak sama dengan yang ada di
Roma. Selain itu Alkitab juga dalam bahasa Indonesia yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar