Kamis, 22 November 2012

berbakti kepada orang tua



pernah denger lagunya sulis?? Yang judulnya ibu…
Ibu..Ibu..Ibu..Ibu
Ibu senandung laguku
Kunyanyikan s’lalu untukmu
Engkau penyejuk hatiku
Tanpamu tiadalah aku
Ku selalu kumohon doamu
Bahagia hidup matiku
Ibu kaulah harapanku
Tanpamu tiadalah aku
Pelita hidupku
Penerang hati ku
Belahan jiwa ku
Kau matahari ku
Ibu……….
Sorga ditelapak kakimu
Ridho Allah dengan ridhomu
Begitulah sabda nabiku
Tanpamu tiadalah aku
Ibu perisai hidupku
Pertaruhkan nyawa bagiku
Cintamu terangi jalanku
Tanpamu tiadalah aku
Ibu…Ibu…Ibu…Ibu…
Ibu…Ibu…Ibu…Ibu
Hanya lah ibu ku
Curahan hati ku
Penawar luka ku
Bidadari ku
Ibu……..
Seberapa berharganya seorang ibu untuk kita…. Sejatinya, mendampingi dan mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam melakukan pekerjaan ini diperlukan sikap tanggung jawab, niat yang ikhlas dan juga sifat yang sabar, karena banyak hal yang perlu dilakukan berulang-ulang, misalnya ketika anak harus selalu diingatkan, orangtua harus terus menasehatinya. Itulah susah payah dari orang tua…
Membesarkan anak dengan sungguh-sungguh memang perlu pengorbanan yang tidak sedikit. Orangtua perlu berkorban waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan juga materi untuk menafkahinya. Tetapi, yakinlah bahwa segala pengorbanan yang diberikan untuk mendampingi anak tersebut, cepat atau lambat akan segera kita petik hasilnya. Seperti tercantum dalam buku karya  Ali Hasan (2011) menyatakan bahwa sesungguhnya segala proses yang dilakukan orangtua dalam mendidik anak merupakan proses yang menjamin diri orangtua itu sendiri. Keberhasilan orangtua dalam mendidik anaknya searah dengan jaminan bagi diri orangtua tersebut. Sehingga, seharusnya orangtua tidak lalai dalam proses mendidik anak. Sebab, ia melakukan pekerjaan tersebut semata-mata untuk keberuntungan dirinya sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Jaminan di dunia, orangtua yang telah berhasil mencetak anaknya menjadi seseorang yang baik di mata keluarga dan juga lingkungannya, orangtua tersebut akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan yang berimbang dengan keberhasilan yang dicapai oleh anaknya tersebut di dunia. Misalnya, ketika seorang anak soleh itu berhasil dalam meraih kehidupannya di dunia, kecil sekali kemungkinannya membiarkan orangtuanya berada dalam penderitaan. Minimal orangtuanya tersebut akan mendapatkan kebahagiaan berupa materi dari anaknya.
Jaminan di akhirat. Ketika orangtua meninggalkan anak soleh, seperti yang dijanjikan oleh Alloh SWT, orangtua tersebut akan ditinggikan derajatnya (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Baihaqi) dan akan selamat dari siksa neraka (HR. Baihaqi).

KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN PAHALANYA

[1]. Merupakan Amal Yang Paling Utama
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.
“ Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’
[2]. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua
Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:
“Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”
[3]. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami
Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.
 [4]. Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur
Sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyam-bung silaturrahimnya.”
Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya -insya Allah- akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.
[5]. Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa Jalla
Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah ‘Azza wa Jalla segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan meng-hindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke Surga.

BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA
[1]. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang mem-buat orang tua sedih atau sakit hati.
[2]. Berkata “ah” atau “cis” dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua.
[3]. Membentak atau menghardik orang tua.
[4]. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
[5]. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, “kolot”, dan lain-lain.
[6]. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.
[7]. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
[8]. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya mengisap rokok, dan lain-lain.
[9]. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.
Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah
[10]. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
[1]. Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita
[2]. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.

[3]. Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (som-bong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.
[4]. Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.
[5 ]. Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut:
“Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.”

Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar